FOTO: KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia

oleh Johan Fatzry, diperbarui 26 Mar 2019, 16:40 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019 16:40 WIB
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan GEF bekerjasama dengan KLHK dan BBPPT meluncurkan proyek untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri dan meningkatkan kondisi penambangan emas sekala kecil di Indonesia.
Foto 1 dari 5
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Kepala BPPT Hammam Riza memukul gong sebagai tanda telah dimulai pembukaan proyek peluncuran inisiatif pembatasan penggunaan merkuri di Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 2 dari 5
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Sayid Muhadhar (Sesditjen PSLB3) memberikan paparan terkait membatasi penggunaan merkuri di Indonesia dalam pembukaan proyek peluncuran inisiatif pembatasan penggunaan merkuri di Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 3 dari 5
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Sayid Muhadhar (Sesditjen PSLB3) memberikan paparan terkait membatasi penggunaan merkuri di Indonesia dalam pembukaan proyek peluncuran inisiatif pembatasan penggunaan merkuri di Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 4 dari 5
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Kepala BPPT Hammam Riza memberikan paparan terkait membatasi penggunaan merkuri di Indonesia dalam pembukaan proyek peluncuran inisiatif pembatasan penggunaan merkuri di Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 5 dari 5
KLHK Luncurkan Inisiatif Pembatasan Penggunaan Merkuri di Indonesia
Kepala BPPT Hammam Riza memberikan paparan terkait membatasi penggunaan merkuri di Indonesia dalam pembukaan proyek peluncuran inisiatif pembatasan penggunaan merkuri di Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)