FOTO: Dibayangi Pertempuran, Warga Tripoli Tetap Antusias Menyambut Ramadan

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 03 Mei 2019, 18:53 WIB

Diterbitkan 03 Mei 2019 18:53 WIB

Dibayangi Pertempuran, Warga Tripoli Antusias Menyambut Ramadan

Warga Ibu Kota Tripoli, Libya, tetap antusias membeli produk makanan untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan kendati tertekan lantaran dibayang-bayangi oleh pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak.

Foto 1 dari 6

Warga membeli produk makanan untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Kendati tertekan lantaran dibayang-bayangi oleh pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak, warga Tripoli tetap antusias menyambut Ramadan. (MAHMUD TURKIA/AFP)

Foto 2 dari 6

Warga membeli buah zaitun untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Ramadan kali ini diperkirakan akan terasa berat bagi warga Tripoli karena bayang-bayang krisis dan pertempuran. (MAHMUD TURKIA/AFP)

Foto 3 dari 6

Warga membeli daging untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Kendati tertekan lantaran dibayang-bayangi oleh pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak, warga Tripoli tetap antusias menyambut Ramadan. (MAHMUD TURKIA/AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Warga membeli ikan untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Ramadan kali ini diperkirakan akan terasa berat bagi warga Tripoli karena bayang-bayang krisis dan pertempuran. (MAHMUD TURKIA/AFP)

Foto 5 dari 6

Warga membeli sayuran untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Kendati tertekan lantaran dibayang-bayangi oleh pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak, warga Tripoli tetap antusias menyambut Ramadan. (MAHMUD TURKIA/AFP)

Foto 6 dari 6

Warga membeli produk makanan untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan di Ibu Kota Tripoli, Libya, 1 Mei 2019. Ramadan kali ini diperkirakan akan terasa berat bagi warga Tripoli karena bayang-bayang krisis dan pertempuran. (MAHMUD TURKIA/AFP)