FOTO: Teng-tengan, Lampion Ramadan Khas Semarang

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 13 Jul 2022, 20:05 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2019, 20:20 WIB
Lampion Teng Tengan
Lampion dari bambu atau biasa disebut 'teng-tengan' menjadi ciri khas kota Semarang ketika memasuk bulan Ramadan.
Foto 1 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga memajang lampion dari bambu atau biasa disebut 'teng-tengan' di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Lampion berbentuk persegi delapan yang terbuat dari bilah bambu dan kertas minyak putih itu diproduksi selama bulan Ramadan saja. (Liputan6.com/Gholib)
Foto 2 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga memeriksa lampion dari bambu atau biasa disebut 'teng-tengan' di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Selain sebagai penerangan, mainan khas Semarangan ini juga bisa sebagai hiasan dan dijual dengan harga Rp 20 ribu per buah. (Liputan6.com/Gholib)
Foto 3 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga menyelesaikan pembuatan lampion dari bambu atau 'teng-tengan'di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Lampion berbentuk persegi delapan yang terbuat dari bilah bambu dan kertas minyak putih itu diproduksi selama bulan Ramadan saja. (Liputan6.com/Gholib)
Foto 4 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga menyelesaikan pembuatan lampion dari bambu atau biasa disebut 'teng-tengan'di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Selain sebagai penerangan, mainan khas Semarangan ini juga bisa sebagai hiasan dan dijual dengan harga Rp 20 ribu per buah. (Liputan6.com/Gholib)
Foto 5 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga menyelesaikan pembuatan lampion dari bambu atau 'teng-tengan'di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Lampion berbentuk persegi delapan yang terbuat dari bilah bambu dan kertas minyak putih itu diproduksi selama bulan Ramadan saja. (Liputan6.com/Gholib)
Foto 6 dari 6
Lampion Teng Tengan
Warga menyelesaikan pembuatan lampion dari bambu atau biasa disebut 'teng-tengan'di Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari, Semarang, Minggu (12/5/2019). Selain sebagai penerangan, mainan khas Semarangan ini juga bisa sebagai hiasan dan dijual dengan harga Rp 20 ribu per buah. (Liputan6.com/Gholib)