FOTO: 71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 19:30 WIB
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Rakyat Palestina memperingati 71 tahun Hari Nakba yang berarti 'malapetaka' di mana ratusan ribu dari mereka diusir dari rumah-rumahnya agar negara Israel bisa berdiri.
Foto 1 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Anak-anak bermain di rumah mereka saat Hari Nakba di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Rakyat Palestina memperingati 71 tahun Hari Nakba yang berarti 'malapetaka'. (MOHAMMED ABED/AFP)
Foto 2 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Seorang pria duduk di sebelah rumahnya saat Hari Nakba di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Hari Nakba diperingati setiap tanggal 15 Mei atau sehari setelah Israel merayakan hari kemerdekaannya. (MOHAMMED ABED/AFP)
Foto 3 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Warga duduk-duduk saat Hari Nakba di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Rakyat Palestina memperingati Hari Nakba di mana mereka eksodus dari tempat kelahirannya. (MOHAMMED ABED/AFP)
Foto 4 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Seorang pria duduk-duduk saat Hari Nakba di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Hari Nakba diperingati untuk mengenang ketika ratusan ribu rakyat Palestina diusir dari rumah-rumah mereka agar negara Israel bisa berdiri. (MOHAMMED ABED/AFP)
Foto 5 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Anak-anak bermain saat Hari Nakba di sebelah rumah mereka di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Hari Nakba di mana ratusan ribu rakyat Palestina eksodus dari tanah kelahirannya telah mengubah kehidupan mereka selama tujuh dekade terakhir. (MOHAMMED ABED/AFP)
Foto 6 dari 6
71 Tahun Eksodus Rakyat Palestina
Seorang pria duduk-duduk saat Hari Nakba di kamp pengungsian Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/5/2019). Hari Nakba membawa rakyat Palestina dari kehidupan yang damai dan nyaman di tanah mereka sendiri kepada nasib sebagai pengungsi. (MOHAMMED ABED/AFP)