FOTO: Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 22 Agu 2019, 08:15 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019 08:15 WIB
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Unjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long Hong Kong merupakan bentuk kemarahan karena pada 21 Juli lalu terjadi penyerangan di tempat tersebut dan tak ada satu terduga pelaku pun yang diproses secara hukum.
Foto 1 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran membangun barikade saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa yang diikuti ribuan orang tersebut sempat berlangsung ricuh. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto 2 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran menyemprotkan alat pemadam kebakaran saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa ini bentuk kemarahan karena pada 21 Juli lalu terjadi penyerangan di sini dan tak ada satu terduga pelaku pun yang diproses secara hukum. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto 3 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran menyemprotkan selang saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Sejumlah demonstran yang menggunakan masker atau penutup wajah, bentrok dengan aparat kepolisian. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto 4 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran berdiri di pintu putar saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa ini untuk memperingati serangan pada 21 Juli 2019. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto 5 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran menggunakan laser pointer saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa ini adalah protes terbaru di Hong Kong setelah demonstrasi pertama meletup pada Juni 2019. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto 6 dari 6
Ricuh Unjuk Rasa di Stasiun MTR Hong Kong
Demonstran menggunakan laser pointer saat berunjuk rasa di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa berkelanjutan ini menyoroti tergerusnya kebebasan di Hong Kong setelah diserahkan Inggris ke Cina pada 1997. (AP Photo/Kin Cheung)