FOTO: Geliat Petani Garam Tradisional

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 28 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019 06:00 WIB
Petani Garam Tradisional di Aceh Besar
Petani garam di sana memanen garam menggunakan alat tradisional.
Foto 1 dari 4
Petani Garam Tradisional di Aceh Besar
Perempuan petani tradisional menyiapkan lahan untuk pengolahan air laut yang menjadi bahan baku utama pembuatan garam di Lampanah, Aceh, 26 Agustus 2019. Setiap petani di permukiman Lampanah mampu memproduksi garam sekitar 150 - 200 kg per hari yang dijual Rp5.000 per kg. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Foto 2 dari 4
Petani Garam Tradisional di Aceh Besar
Perempuan petani tradisional menyiapkan lahan untuk pengolahan air laut yang menjadi bahan baku utama pembuatan garam di Lampanah, Aceh, 26 Agustus 2019. Setiap petani di permukiman Lampanah mampu memproduksi garam sekitar 150 - 200 kg per hari yang dijual Rp5.000 per kg. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Foto 3 dari 4
Petani Garam Tradisional di Aceh Besar
Perempuan petani tradisional mengumpulkan garam yang telah masak di Lampanah, Aceh, 26 Agustus 2019. Setiap petani di permukiman Lampanah mampu memproduksi garam sekitar 150 - 200 kg per hari yang dijual Rp5.000 per kg. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Foto 4 dari 4
Petani Garam Tradisional di Aceh Besar
Perempuan tradisional memperlihatkan garam berkualitas hasil produksinya di Lampanah, Aceh, 26 Agustus 2019. Setiap petani di permukiman Lampanah mampu memproduksi garam sekitar 150 - 200 kg per hari yang dijual Rp5.000 per kg. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)