FOTO: Tokoh Lintas Agama Tolak Revisi UU KPK

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 10 Sep 2019, 14:47 WIB

Diterbitkan 10 Sep 2019 14:47 WIB

Pemuka agama yang terdiri dari perwakilan agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu mendesak Presiden Jokowi agar tidak mendukung upaya pelemahan KPK

Foto 1 dari 6

Sejumlah pemuka agama dari berbagai lembaga keumatan berfoto bersama dengan perwakilan pegawai KPK usai menyampaikan pernyataan sikap dukungan terhadap KPK di Jakarta, Selasa (10/9/2019). Mereka menolak usulan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 2 dari 6

Sejumlah tokoh lintas agama menyatakan dukungan terhadap KPK di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Mereka menolak upaya pelemahan KPK oleh DPR melalui revisi UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 3 dari 6

Tokoh lintas agama menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Pemuka agama dari perwakilan agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu itu mendesak Presiden Jokowi agar menggagalkan upaya pelemahan lembaga antirasuah lewat revisi UU KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Sejumlah pemuka agama dari berbagai lembaga keumatan berfoto bersama dengan perwakilan pegawai KPK usai menyampaikan pernyataan sikap dukungan terhadap KPK di Jakarta, Selasa (10/9/2019). Mereka menolak usulan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 5 dari 6

Sejumlah tokoh lintas agama menyatakan dukungan terhadap KPK di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Mereka menolak upaya pelemahan KPK oleh DPR melalui revisi UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 6 dari 6

Tokoh lintas agama menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Pemuka agama dari perwakilan agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu itu mendesak Presiden Jokowi agar menggagalkan upaya pelemahan lembaga antirasuah lewat revisi UU KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)