FOTO: Melihat Perpustakaan Tunanetra

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 03 Des 2019, 17:55 WIB

Diterbitkan 03 Des 2019 17:55 WIB

Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik

Foto 1 dari 6

Penyandang tunanetra meraba huruf braille saat membaca buku di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Foto 2 dari 6

Pustakawan saat berjaga di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan para disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Foto 3 dari 6

Deretan buku braille tertata di rak Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Pustakawan saat memilih buku audio digital berbentuk CD di Perpustakaan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan para disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.

Foto 5 dari 6

Penyandang tunanetra meraba huruf braille saat membaca buku di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Perpustakaan Mitra Netra menyajikan buku-buku khusus penyandang tunanetra, seperti buku braille, buku audio digital, dan buku elektronik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Foto 6 dari 6

Penyandang tunanetra memilih buku braille di Perpustakaan Mitra Netra, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Adanya perpustakaan ini diharapkan disabilitas dapat menempuh pendidikan mandiri, berkualitas, dan terwujudnya kehidupan tunanetra yang bermakna dalam masyarakat inklusif. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho