FOTO: Menelusuri Minat dan Bakat Siswa Berkebutuhan Khusus Lewat Tes Sidik Jari

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:19 WIB

Diterbitkan 17 Des 2019, 11:43 WIB

Tes Sidik Jari Siswa Berkebutuhan Khusus

Tes potensi melalui sidik jari membantu murid-murid berkebutuhan khusus mengetahui minat dan bakat

Foto 1 dari 6

Murid SLB mengikuti tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes tesebut dilakukan melalui menscan ksepuluh ujung jari dengan mengambil waktu tidak lebih dari satu menit. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 2 dari 6

Petugas melakukan scaning jari murid SLB saat tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes ini untuk mengetahui minat dan bakat siswa serta merupakan pilot project pertama bagi murid-murid berkebutuhan khusus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 3 dari 6

Murid-murid SLB mengikuti tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes tesebut dilakukan melalui menscan ksepuluh ujung jari dengan mengambil waktu tidak lebih dari satu menit. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Murid SLB melakukan scaning jari saat tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes ini untuk mengetahui minat dan bakat siswa serta merupakan pilot project pertama bagi murid-murid berkebutuhan khusus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 5 dari 6

Murid SLB melakukan scaning jari saat tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes tesebut dilakukan melalui menscan ksepuluh ujung jari dengan mengambil waktu tidak lebih dari satu menit. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 6 dari 6

Murid SLB melakukan scaning jari saat tes STIFIn di Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Tes ini untuk mengetahui minat dan bakat siswa serta merupakan pilot project pertama bagi murid-murid berkebutuhan khusus. (merdeka.com/Arie Basuki)