FOTO: Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 18 Des 2019, 18:31 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019 18:31 WIB
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Ribuan warga Distrik Maaret al-Numan di Provinsi Idlib telah melarikan diri dalam beberapa hari terakhir setelah serangan udara dan penembakan yang intens dari pasukan pemerintah Suriah.
Foto 1 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Asap mengepul setelah serangan udara pemerintah Suriah di Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Rabu (18/12/2019). Serangan udara dan penembakan tersebut telah menewaskan 23 warga sipil, termasuk anak-anak. (Abdulaziz KETAZ/AFP)
Foto 2 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Asap mengepul setelah serangan udara pemerintah Suriah di Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Rabu (18/12/2019). Selain menewaskan 23 orang, serangan tersebut juga melukai 30 lainnya. (Abdulaziz KETAZ/AFP)
Foto 3 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Asap mengepul setelah serangan udara pemerintah Suriah di Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Rabu (18/12/2019). Serangan terhadap Idlib terjadi dalam beberapa pekan terakhir. (Abdulaziz KETAZ/AFP)
Foto 4 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Asap mengepul setelah serangan udara pemerintah Suriah di Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Rabu (18/12/2019). Serangan terjadi ketika kekerasan meningkat di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah barat laut. (Abdulaziz KETAZ/AFP)
Foto 5 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Warga mengendarai sepeda motor melewati lokasi pemboman pemerintah Suriah di Desa Maasaran, Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Selasa (17/12/2019). Provinsi Idlib didominasi oleh militan yang terkait dengan Al Qaeda. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 6 dari 6
Pasukan Suriah Gempur Idlib, 23 Orang Tewas
Seorang wanita berjalan melewati lokasi pemboman pemerintah Suriah di Desa Maasaran, Distrik Maaret al-Numan, Provinsi Idlib, Selasa (17/12/2019). Ribuan warga Maaret al-Numan telah melarikan diri dalam beberapa hari terakhir di tengah serangan udara dan penembakan yang intens. (Abdulaziz KETAZ/AFP)