FOTO: Pasokan Berkurang, Harga Bawang Putih Melonjak

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 05 Feb 2020, 18:19 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020 18:19 WIB
Harga Bawang Putih Melonjak
Harga bawang putih belakangan ini merangkak naik karena terkendala pasokan yang mulai berkurang.
Foto 1 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri diduga imbas dari penghentian impor produk dari China terkait pencegahan penyebaran virus Corona. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)
Foto 2 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)
Foto 3 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri diduga imbas dari penghentian impor produk dari China terkait pencegahan penyebaran virus Corona. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)
Foto 4 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Pekerja membawa karung berisi bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)
Foto 5 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Pekerja menurunkan karung berisi bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)
Foto 6 dari 6
Harga Bawang Putih Melonjak
Pekerja menurunkan karung berisi bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri diduga imbas dari penghentian impor produk dari China terkait pencegahan penyebaran virus Corona. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)