FOTO: Setahun Raib, Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan Terpotong Dua

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 09 Okt 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020 12:30 WIB
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Sebuah gulungan kaligrafi karya karya Mao Zedong, tokoh pendiri Republik Rakyat China (RRC), yang dicuri telah ditemukan di Hong Kong, setelah dipotong menjadi dua.
Foto 1 dari 5
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, pada konferensi pers di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Gulungan kaligrafi karya tokoh pendiri Republik Rakyat China, yang bernilai sekitar USD300 juta itu hilang dicuri pada September tahun lalu. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Foto 2 dari 5
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, pada konferensi pers di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Gulungan sepanjang 2,8 meter itu ditemukan dalam keadaan terpotong menjadi dua bagian karena dianggap terlalu panjang untuk dipajang. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Foto 3 dari 5
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Polisi mengadakan konferensi pers terkait gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Pada 10 September 2019, gulungan kaligrafi itu dirampok bersama dengan cap, koin dan karya kaligrafi lainnya yang bernilai total Rp9,5 triliun. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Foto 4 dari 5
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Polisi mengadakan konferensi pers terkait gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Pada 10 September 2019, gulungan kaligrafi itu dirampok bersama dengan cap, koin dan karya kaligrafi lainnya yang bernilai total Rp9,5 triliun. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Foto 5 dari 5
Kaligrafi Karya Mao Zedong Ditemukan di Hong Kong
Dua lembar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong dipajang di Hong Kong pada 6 Oktober 2020. Gulungan itu dipotong dua untuk memudahkan penyimpanan oleh seorang pembeli yang mendapatkannya hanya seharga sekitar Rp 950 ribu yang meyakini bahwa karya itu palsu . (Hong Kong Police Force via AP)