FOTO: Kudeta Myanmar, Militer Bebaskan Lebih dari 23 Ribu Tahanan

oleh Johan Fatzry, diperbarui 23 Jun 2022, 14:18 WIB

Diterbitkan 13 Feb 2021, 08:00 WIB

Kudeta Myanmar, Militer Bebaskan Lebih Dari 23 Ribu Tahanan

Militer Myanmar memerintahkan untuk pembebasan lebih dari 23.000 tahanan.

Foto 1 dari 6

Para narapidana yang akan segera dibebaskan berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar (12/2/2021). Militer Myanmar memerintahkan untuk pembebasan lebih dari 23.000 tahanan. (AP Photo)

Foto 2 dari 6

Para narapidana menunggu proses untuk dibebaskan saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar (12/2/2021). Amnesti massal untuk mengosongkan penjara yang penuh sesak di negara itu. (AP Photo)

Foto 3 dari 6

Para narapidana yang akan segera dibebaskan berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar (12/2/2021). Amnesti biasa dilakukan pada tanggal-tanggal penting dan Jumat hari libur umum di Myanmar. (AP Photo)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Para narapidana menunggu proses untuk dibebaskan saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar, Jumat (12/2/2021). Ada 55 tahanan asing lainnya yang juga akan dibebaskan. (AP Photo)

Foto 5 dari 6

Para narapidana yang akan segera dibebaskan berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar, Jumat (12/2/2021). Kedua perintah tersebut ditandatangani oleh pemimpin junta militer Min Aung Hlain. (AP Photo)

Foto 6 dari 6

Para narapidana berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar(12/2/2021). Pemberian amnesti tersebut dilakukan saat Myanmar ramai mengenai penangkapan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi. (AP Photo)