FOTO: Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa

oleh Johan Fatzry, diperbarui 06 Mar 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021 14:00 WIB
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Utusan khusus PBB untuk Myanmar pada hari Jumat menyerukan tindakan Dewan Keamanan yang mendesak, mengatakan beberapa pengunjuk rasa damai tewas. dan terluka dalam tindakan keras militer terburuk minggu ini.
Foto 1 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Petugas polisi anti huru hara memukuli seorang pengunjuk rasa ketika mereka membubarkan demonstrasi di Kotapraja Tharkata di pinggiran Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3/2021). PBB Myanmar mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap pendemo dalam aksi damai menolak kudeta militer. (AP Photo)
Foto 2 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Polisi memukuli seorang pengunjuk rasa saat mereka menahannya selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Sabtu (6/3/2021). Dikutip dari pernyataan PBB, lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan. (AFP Photo)
Foto 3 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Polisi menendang seorang pengunjuk rasa saat mereka menahannya selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Sabtu (6/3/2021). Sedikitnya 55 orang telah tewas sejak kudeta militer 1 Februari. (AFP Photo)
Foto 4 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Polisi membawa seorang pengunjuk rasa saat mereka menahannya selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Sabtu (6/3/2021). PBB Myanmar mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap pendemo dalam aksi damai menolak kudeta militer. (AFP Photo)
Foto 5 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Para pengunjuk rasa bereaksi ketika mereka diliputi oleh gas air mata yang ditembakkan oleh polisi, dan ketika pengunjuk rasa lainnya melepaskan alat pemadam kebakaran, selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (6/3/2021). (AFP Photo)
Foto 6 dari 6
Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Tentara dan polisi berkumpul di jalan ketika pengunjuk rasa mengadakan demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (6/3/2021). (AFP Photo)