FOTO: Aksi Pesepeda Mengecam Kudeta Militer Myanmar

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:22 WIB

Diterbitkan 24 Apr 2021, 18:00 WIB

FOTO: Aksi Pesepeda Mengecam Kudeta Militer Myanmar

Aksi SaveMyanmar bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar.

Foto 1 dari 6

Polisi mengatur peserta aksi SaveMyanmar di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi tersebut bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 2 dari 6

Polisi mengatur peserta aksi SaveMyanmar di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi tersebut bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 3 dari 6

Peserta aksi SaveMyanmar di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi tersebut bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Peserta aksi SaveMyanmar mengenakan masker bertuliskan "Bike For Myanmar" di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi tersebut bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 5 dari 6

Peserta aksi SaveMyanmar menempelkan poster pada sepedanya di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi ini bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 6 dari 6

Peserta aksi SaveMyanmar menempelkan poster pada sepedanya di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Aksi ini bentuk kecaman atas kudeta ilegal dan menuntut militer Myanmar segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai keinginan rakyat Myanmar. (merdeka.com/Imam Buhori)