FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:22 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 14:00 WIB
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung lantaran membuang limbah ke sungai.
Foto 1 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis tergabung dalam Ecoton dan Forkadas (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum, Ciujung, serta Ciliwung Institut). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 2 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 3 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung membuang limbah ke sungai. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 4 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Limbah buangan pabrik merusak ekosistem sistem sungai dan menimbulkan racun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 5 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis tergabung dalam Ecoton dan Forkadas (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum, Ciujung, serta Ciliwung Institut). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 6 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis menunjukkan limbah hasil temuan selama investigasi di daerah Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 7 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis menunjukkan limbah hasil temuan selama investigasi di daerah Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 8 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 9 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung membuang limbah ke sungai. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 10 dari 10
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Limbah buangan pabrik merusak ekosistem sistem sungai dan menimbulkan racun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)