FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:26 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 17:30 WIB
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Pandemi COVID-19 menyebabkan harga jual kentang menurun dari Rp 12-13 ribu per kilogram menjadi Rp 9 ribu-10 ribu per kilogram.
Foto 1 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Sejumlah petani menyiapkan lahan untuk ditanami kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Selain keindahan alam, dataran tinggi Dieng terkenal dengan komoditas kentang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 2 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Sejumlah petani menyiapkan lahan untuk ditanami kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Hampir 90 persen lahan pertanian di kawasan Dieng ditanami kentang oleh masyarakat setempat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 3 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Seorang petani menyiapkan lahan untuk ditanami kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Pardi (51) salah seorang petani di Desa Sembungan mengungkapkan kentang jauh lebih bernilai dibandingkan jenis sayuran lain seperti daun bawang atau wortel. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 4 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Seorang petani merawat lahan kentang dengan semprotan antihama di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1Juli 2021. Menurut salah seorang petani, Pardi (51) kentang jauh lebih bernilai dibandingkan jenis sayuran lain lantaran harganya jauh lebih tinggi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 5 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Sejumlah petani memanen kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Dalam setahun, petani mampu memanen kentang hingga 3-4 kali dengan jumlah 4-7 ton dalam sekali panen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 6 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Sejumlah petani memanen kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Para petani kentang di Dieng selalu mengandalkan tengkulak untuk menjual hasil panen ke pasar. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 7 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Seorang petani memanen kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1 Juli 2021. Pandemi COVID-19 menyebabkan harga jual kentang menurun dari Rp 12-13 ribu per kilogram menjadi Rp 9 ribu-10 ribu per kilogram. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 8 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Seorang petani memikul keranjang berisi kentang di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1Juli 2021. Menurunnya harga jual kentang terjadi akibat sepinya permintaan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 9 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Seorang petani mengumpulkan kentang hasil panen di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1Juli 2021. Masyarakat di Dieng berharap pandemi segera berakhir agar harga kentang kembali normal dan geliat wisata kembali ramai. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 10 dari 10
FOTO: Geliat Petani Kentang Dieng di Masa Pandemi
Sejumlah petani menggunakan sepeda motor untuk mendistribusikan pupuk di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah, 1Juli 2021. Tidak ada satu kasus positif COVID-19 pun di wilayah ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)