FOTO: Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 04 Sep 2021, 17:05 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021 17:00 WIB
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya
Foto 1 dari 5
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Pemandangan dari sebuah pompa bensin di jalan raya utama saat mobil datang dari segala arah untuk mencoba dan mengisi tangki mereka dengan bensin, di kota pesisir Jiyeh, Jumat (3/9/2021). Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya. (AP/ Hassan Ammar)
Foto 2 dari 5
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Pemandangan dari sebuah pompa bensin di jalan raya utama saat mobil datang dari segala arah untuk mencoba dan mengisi tangki mereka dengan bensin, di kota pesisir Jiyeh, Jumat (3/9/2021). Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya. (AP/ Hassan Ammar)
Foto 3 dari 5
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Pemandangan pompa bensin saat seorang pria memegang satu galon bahan bakar sementara mobil datang untuk mencoba mengisi bensin, di kota pesisir Jiyeh, selatan Beirut, Jumat (3/9/2021). Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya. (AP/ Hassan Ammar)
Foto 4 dari 5
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Pemandangan dari sebuah pompa bensin di jalan raya utama saat mobil datang dari segala arah untuk mencoba dan mengisi tangki mereka dengan bensin, di kota pesisir Jiyeh, Jumat (3/9/2021). Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya. (AP/ Hassan Ammar)
Foto 5 dari 5
Antrean Mengular Karena Krisis BBM di Lebanon
Pemandangan dari sebuah pompa bensin di jalan raya utama saat mobil datang dari segala arah untuk mencoba dan mengisi tangki mereka dengan bensin, di kota pesisir Jiyeh, Jumat (3/9/2021). Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya. (AP/ Hassan Ammar)