FOTO: Dampak Brexit, Isi Rak Supermarket di Inggris Nyaris Kosong

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 13 Sep 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021 15:00 WIB
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Kepergian Inggris dari Uni Eropa, telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris karena kebijakan perbatasan ketat Brexit.
Foto 1 dari 5
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Pemandangan rak kosong di supermarket Tesco di Manchester, Inggris, Minggu (12/9/2021). Pengecer, produsen dan pemasok makanan juga melaporkan gangguan karena kekurangan pengemudi truk terkait pandemi dan dampak Brexit telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris. (AP /Jon Super)
Foto 2 dari 5
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Pengunjung berbelanja dekat rak kosong supermarket Tesco di Manchester, Minggu (12/9/2021). Pengecer, produsen dan pemasok makanan juga melaporkan gangguan karena kekurangan pengemudi truk terkait pandemi dan dampak Brexit telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris (AP /Jon Super)
Foto 3 dari 5
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Pemandangan rak kosong di supermarket Tesco di Manchester, Inggris, Minggu (12/9/2021). Pengecer, produsen dan pemasok makanan juga melaporkan gangguan karena kekurangan pengemudi truk terkait pandemi dan dampak Brexit telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris. (AP /Jon Super)
Foto 4 dari 5
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Pengunjung berbelanja dekat rak kosong supermarket Tesco di Manchester, Minggu (12/9/2021). Pengecer, produsen dan pemasok makanan juga melaporkan gangguan karena kekurangan pengemudi truk terkait pandemi dan dampak Brexit telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris (AP /Jon Super)
Foto 5 dari 5
Rak Supermarket di Inggris Kosong Melompong
Pemandangan rak kosong di supermarket Tesco di Manchester, Inggris, Minggu (12/9/2021). Pengecer, produsen dan pemasok makanan juga melaporkan gangguan karena kekurangan pengemudi truk terkait pandemi dan dampak Brexit telah mempersulit banyak orang Eropa untuk bekerja di Inggris. (AP /Jon Super)