FOTO: Potret Cakrawala Lebanon di Tengah Pemadaman Listrik

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:24 WIB

Diterbitkan 12 Okt 2021, 12:00 WIB

Potret Cakrawala Lebanon di Tengah Pemadaman Listrik

Pemadaman listrik tampak telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Lebanon.

Foto 1 dari 6

Gambar pada 11 Oktober 2021 menunjukkan pemandangan senja saat mobil-mobil yang melaju melewati gedung-gedung gelap di sepanjang jalan raya Charles Helou di pelabuhan yang hancur di ibu kota Lebanon, Beirut, dalam kegelapan selama pemadaman listrik. (AFP)

Foto 2 dari 6

Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2021 ini menunjukkan pemandangan udara matahari terbenam di ibu kota Lebanon, Beirut, dengan gedung-gedung dalam kegelapan selama pemadaman listrik. Selama 18 bulan terakhir, Lebanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar ekstrem. (AFP)

Foto 3 dari 6

Gambar pada 11 Oktober 2021 menunjukkan pemandangan senja saat mobil-mobil yang melaju melewati gedung-gedung gelap di sepanjang jalan raya Charles Helou di pelabuhan yang hancur di ibu kota Lebanon, Beirut, dalam kegelapan selama pemadaman listrik. (AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2021 ini menunjukkan pemandangan udara saat senja di daerah pelabuhan yang hancur di ibu kota Lebanon, Beirut, dalam kegelapan selama pemadaman listrik. Selama 18 bulan terakhir, Lebanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar ekstrem. (AFP)

Foto 5 dari 6

Gambar ini diambil pada 11 Oktober 2021 menunjukkan pemandangan udara matahari terbenam dari pelabuhan yang hancur di ibukota Lebanon, Beirut, dalam kegelapan selama pemadaman listrik. Selama 18 bulan terakhir, Lebanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar ekstrem. (AFP)

Foto 6 dari 6

Gambar ini diambil pada 11 Oktober 2021 menunjukkan pemandangan udara matahari terbenam dari gedung (kiri) Listrik Lebanon atau EDL di Beirut, dalam kegelapan selama pemadaman listrik. Selama 18 bulan terakhir, Lebanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar ekstrem. (AFP)

More News