FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 30 Okt 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021 15:00 WIB
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil.
Foto 1 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang anak bekerja di ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)
Foto 2 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang pria bekerja dengan putranya di ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)
Foto 3 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang anak bekerja di ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)
Foto 4 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang anak bekerja di ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)
Foto 5 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang pria merokok saat bekerja dengan putranya di ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)
Foto 6 dari 6
FOTO: Potret Pekerja Ladang Ganja Afghanistan
Seorang pria beristirahat bersama anak-anak di samping ladang ganja pinggiran Kandahar, Afghanistan, 28 Oktober 2021. Taliban bersumpah akan menindak perdagangan obat-obatan terlarang yang sebagian besar memicu pemberontakan mereka yang berhasil. (BULENT KILIC/AFP)