Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik 40 Persen

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 11 Jan 2023, 16:46 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 18:05 WIB
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Induk ritel Uniqlo Fast Retailing Co Ltd mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menaikkan gaji karyawannya di Jepang sebesar 40 persen.
Foto 1 dari 5
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Pejalan kaki berjalan di depan toko Uniqlo yang dioperasikan oleh Fast Retailing Jepang di Tokyo, Rabu (11/1/2023). Pemilik jaringan ritel Uniqlo, Fast Retailing akan menaikkan gaji tahunan untuk karyawan mereka di Jepang hingga 40 persen. (Photo by Philip FONG / AFP)
Foto 2 dari 5
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Logo Uniqlo yang dioperasikan oleh Fast Retailing Jepang dipajang di sebuah toko di Tokyo, Rabu (11/1/2023). Langkah kenaikan gaji karyawan perusahaan ritel pakaian asal Jepang itu sejalan dengan arahan Perdana Menteri Fumio Kishida agar perusahaan menaikkan gaji karyawan di tengah lonjakan biaya hidup. (Philip FONG / AFP)
Foto 3 dari 5
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Pejalan kaki berjalan di depan toko Uniqlo yang dioperasikan oleh Fast Retailing Jepang di Tokyo, Rabu (11/1/2023). Fast Retailing, yang mengoperasikan lebih dari 3.500 toko pakaian di seluruh dunia, mengatakan sistem remunerasinya akan direvisi mulai Maret, dan level di Jepang akan dinaikkan secara signifikan. (Philip FONG / AFP)
Foto 4 dari 5
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Seorang pria berjalan melewati iklan di pintu masuk toko Uniqlo yang dioperasikan oleh Fast Retailing Jepang di Tokyo, Rabu (11/1/2023). Berdasarkan pernyataan resmi Fast Retailing, rencana kenaikan gaji mencakup pekerja di kantor pusat maupun di toko cabang. (Philip FONG / AFP)
Foto 5 dari 5
Gaji Pegawai Uniqlo Jepang Naik
Pejalan kaki berjalan di depan toko Uniqlo yang dioperasikan oleh Fast Retailing Jepang di Tokyo, Rabu (11/1/2023). Peritel dan pemasok pakaian mode cepat terbesar di Asia ini bergabung dengan bisnis domestik lainnya seperti Nippon Life Insurance dan Suntory Holdings yang menaikkan upah. (Philip FONG / AFP)