HEADLINE HARI INI
Semangat Para Pengungsi Berkarya di Tengah Ketidakpastian
Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. Rata-rata pengungsi yang berasal dari Afganistan, Yaman, Irak, Sudan dan lain-lain sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia dengan kondisi puluhan pengungsi mengalami depresi hingga bunuh diri.
Foto 1 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan komputer di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan menjahit di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Rata-rata pengungsi yang berasal dari Afganistan, Yaman, Irak, Sudan dan lain-lain sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia dengan kondisi puluhan pengungsi mengalami depresi hingga bunuh diri. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan kerajinan tangan di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 9
Berita Terkait
Pengungsi melakukan pelatihan komputer di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Rata-rata pengungsi yang berasal dari Afganistan, Yaman, Irak, Sudan dan lain-lain sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia dengan kondisi puluhan pengungsi mengalami depresi hingga bunuh diri. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 9
Pengungsi membaca majalah saat mengikuti pelatihan di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan kerajinan tangan di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Rata-rata pengungsi yang berasal dari Afganistan, Yaman, Irak, Sudan dan lain-lain sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia dengan kondisi puluhan pengungsi mengalami depresi hingga bunuh diri. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan menjahit di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 9
Pengungsi melakukan pelatihan menjahit di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Rata-rata pengungsi yang berasal dari Afganistan, Yaman, Irak, Sudan dan lain-lain sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia dengan kondisi puluhan pengungsi mengalami depresi hingga bunuh diri. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 9 dari 9
Pengungsi saat mengikuti pelatihan di Peace Educational Shelter, Cisarua, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Kegiatan yang diinisiasi oleh Peace Educational Shelter secara gratis dengan tenaga pengajar berasal dari para pengungsi sendiri di tengah keterbatasan dana dan tenaga mereka yang bertujuan mengisi kesibukan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif di tengah ketidakpastian mereka mendapatkan tempat di pihak negara ketiga. (merdeka.com/Arie Basuki)