Foto 1 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325483/original/066017400_1676472350-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_1.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Sebuah foto udara menunjukkan puing-puing bangunan yang runtuh dan setengah runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 40.000 orang serta menghancurkan sebagian besar wilayah Suriah dan Turki. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 2 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325484/original/004445100_1676472352-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_2.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Foto udara menunjukkan para penggali bekerja di reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) kemungkinan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 3 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325485/original/073890400_1676472352-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_3.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Aktivitas pekerja menggali reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 40.000 orang serta menghancurkan sebagian besar wilayah Suriah dan Turki. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 4 dari 8
Berita Terkait
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325486/original/039570300_1676472353-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_4.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Sebuah foto udara menunjukkan aktivitas pekerja di antara puing-puing bangunan yang runtuh dan setengah runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) kemungkinan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 5 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325487/original/044123200_1676472354-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_5.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Sebuah foto udara menunjukkan puing-puing bangunan yang runtuh dan setengah runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 40.000 orang serta menghancurkan sebagian besar wilayah Suriah dan Turki. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 6 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325488/original/010660500_1676472355-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_6.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Foto udara menunjukkan para penggali bekerja di reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) kemungkinan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 7 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325489/original/059607800_1676472355-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_7.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Foto udara menunjukkan aktivitas pekerja menggali reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 40.000 orang serta menghancurkan sebagian besar wilayah Suriah dan Turki. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Foto 8 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4325490/original/010663800_1676472356-20230215-Kondisi_Gedung_di_kota_Jindayris-AFP_8.jpg)
Kondisi Kota Jindayris Suriah
Pemandangan udara menunjukkan sebuah traktor melaju melewati reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Jindayris, Suriah, Rabu (15/2/2023). Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) kemungkinan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini. (Omar HAJ KADOUR/AFP)
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
More News
Tag Terkait