Kondisi Pengungsi Gempa Turki di Sekitar Stadion Hatay

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 23 Feb 2023, 17:55 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023 17:55 WIB
Pengungsi Turki
Pemerintah Turki menjadikan kompleks stadion sebagai tempat pengungsian untuk menampung ribuan korban gempa yang kehilangan rumahnya. Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo kembali mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah Utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari lalu yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut.
Foto 1 dari 9
Pengungsi Turki
Foto udara menunjukkan sebuah kamp darurat pengungsi gempa Turki di sebelah Stadion New Hatay di Antakya, Turki Selatan, pada tanggal 22 Februari 2023. Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo kembali mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah Utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari lalu yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 2 dari 9
Pengungsi Turki
Sejumlah tenda berdiri di sebuah kamp pengungsian di Antakya, Turki Selatan, pada 22 Februari 2023. Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo kembali mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah Utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari lalu yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 3 dari 9
Pengungsi Turki
Foto udara menunjukkan sebuah kamp darurat pengungsi gempa Turki di sebelah Stadion New Hatay di Antakya, Turki Selatan, pada tanggal 22 Februari 2023. Pemerintah Turki menjadikan kompleks stadion sebagai tempat pengungsian untuk menampung ribuan korban gempa yang kehilangan rumahnya. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 4 dari 9
Pengungsi Turki
Foto udara menunjukkan deretan tenda pengungsi di sekitar Stadion New Hatay di Antakya, Turki Selatan, pada tanggal 22 Februari 2023. Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo kembali mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah Utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari lalu yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 5 dari 9
Pengungsi Turki
Abit Sertel beraktivitas memotong kayu bakar di samping tendanya di sebelah stadion New Hatay, Antakya, Turki Selatan, pada 22 Februari 2023. Pemerintah Turki menjadikan kompleks stadion sebagai tempat pengungsian untuk menampung ribuan korban gempa yang kehilangan rumahnya. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 6 dari 9
Pengungsi Turki
Abu Jaafar, seorang pria Suriah berusia 44 tahun, menyalakan api di depan tendanya di sebuah kamp pengungsian di Antakya, Turki Selatan, pada 22 Februari 2023. Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 7 dari 9
Pengungsi Turki
Seorang anak laki-laki berjalan di dekat pakaian yang digantung untuk dijemur di sebuah kamp darurat di sebelah stadion Hatay yang baru di Antakya, Turki Selatan, pada 22 Februari 2023. Pemerintah Turki menjadikan kompleks stadion sebagai tempat pengungsian untuk menampung ribuan korban gempa yang kehilangan rumahnya. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 8 dari 9
Pengungsi Turki
Anak-anak berjalan melewati tenda-tenda di sebuah kamp pengungsian di Antakya, Turki Selatan, pada tanggal 22 Februari 2023. Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang provinsi selatan Turki, Hatay, dan Suriah utara, menewaskan enam orang dan memicu kepanikan baru setelah gempa besar pada 6 Februari yang menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara tersebut. (Sameer Al-DOUMY/AFP)
Foto 9 dari 9
Pengungsi Turki
Seorang wanita Turki mencuci pakaian di depan tenda di kamp pengungsian di sebelah Stadion Hatay yang baru di Antakya, Turki selatan, pada 22 Februari 2023. Pemerintah Turki menjadikan kompleks stadion sebagai tempat pengungsian untuk menampung ribuan korban gempa yang kehilangan rumahnya. (Sameer Al-DOUMY/AFP)