Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 26 Mar 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2023 18:00 WIB
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Lebih dari 1 juta anak perempuan dilarang menghadiri kelas di tengah larangan pendidikan di bawah rezim Taliban saat tahun ajaran dimulai pada hari Selasa di Afghanistan, menurut badan anak-anak PBB.
Foto 1 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Tarawat, seorang gadis berusia 17 tahun yang telah berhenti sekolah, melihat keluar dari jendela kamarnya, di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu, 25 Maret 2023. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 2 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Tahun pendidikan baru Afghanistan dimulai, tetapi sekolah menengah atas tetap ditutup untuk anak perempuan pada tahun kedua setelah Taliban kembali berkuasa 2021 lalu. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 3 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia di mana anak perempuan dilarang bersekolah di sekolah menengah dan universitas. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 4 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Lebih dari 1 juta anak perempuan dilarang menghadiri kelas di tengah larangan pendidikan di bawah rezim Taliban saat tahun ajaran dimulai pada hari Selasa di Afghanistan, menurut badan anak-anak PBB. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 5 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Perempuan dan anak perempuan telah dirampas hak-haknya, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, dan mereka menghilang dari kehidupan publik. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 6 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Ribuan perempuan telah kehilangan pekerjaan atau dipaksa mengundurkan diri dari lembaga pemerintah dan sektor swasta. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Foto 7 dari 7
Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Dibuka Tanpa Perempuan
Banyak perempuan menuntut agar hak-hak mereka dipulihkan dengan turun ke jalan, melakukan protes dan mengorganisir kampanye. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)