Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata

oleh Johan Fatzry, diperbarui 13 Apr 2023, 13:56 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 17:00 WIB
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Di Kroasia, yang menurut sensus penduduk terakhir berpenduduk 3,8 juta jiwa, akibat massal emigrasi, ada kekurangan tenaga kerja, terutama di bidang pariwisata, yang merupakan cabang ekonomi terpenting di Kroasia. Kroasia perlu mengimpor setidaknya 35.000 pekerja untuk pariwisata musim panasnya yang menguntungkan tahun ini.
Foto 1 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
TKA menunggu di depan kantor yang terbuka untuk orang asing yang mengajukan visa, izin kerja, dan izin tinggal di Kroasia, di Zagreb pada 11 April 2023. (AFP/DENIS LOVROVIC)
Foto 2 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Akibat massal emigrasi, ada kekurangan tenaga kerja, terutama di bidang pariwisata, yang merupakan cabang ekonomi terpenting di Kroasia. (AFP/DENIS LOVROVIC)
Foto 3 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Di Kroasia, menurut sensus penduduk terakhir berpenduduk 3,8 juta jiwa. (AFP/DENIS LOVROVIC)
Foto 4 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Dihadapkan dengan kekurangan pekerja pariwisata yang kronis, Kroasia merekrut orang-orang di negara-negara tetangga Balkan dan sejauh Asia untuk mengisi kekosongan tersebut. (AFP/DENIS LOVROVIC)
Foto 5 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Kroasia perlu mengimpor setidaknya 35.000 pekerja untuk pariwisata musim panasnya yang menguntungkan tahun ini, dan harus menawarkan gaji yang lebih tinggi dan tunjangan lainnya. (AFP/DENIS LOVROVIC)
Foto 6 dari 6
Akibat Emigrasi Massal, Kroasia Kekurangan Tenaga Kerja di Bidang Pariwisata
Mengutip Veljko Ostojić, direktur Asosiasi Pariwisata Kroasia, mengatakan kebutuhan akan pekerja asing sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, mulai dari juru masak dan pelayan hingga pelayan, tukang, dan pakar kesehatan. (AFP/DENIS LOVROVIC)