Ketika Anak-Anak di Yaman yang Dilanda Perang Mengantre Air, Bukan Sekolah
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4470903/original/001837900_1687074131-Anak-anak_di_Yaman_yang_dilanda_perang_mengantre_untuk_mendapatkan_air__bukan_sekolah-AFP__10_.jpg)
Anak-anak di Yaman yang dilanda perang mengantre untuk mendapatkan air, bukan sekolah
Taez, kota terbesar ketiga di Yaman ini mengalami beberapa kekurangan air terburuk di negara di mana sekitar 14,5 juta orang - hampir setengah dari populasi - tidak memiliki akses ke air minum yang aman, menurut FAO.
Foto 1 dari 10
Foto 2 dari 10
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4470904/original/019325700_1687074134-Anak-anak_di_Yaman_yang_dilanda_perang_mengantre_untuk_mendapatkan_air__bukan_sekolah-AFP__7_.jpg)
Anak-anak di Yaman yang dilanda perang mengantre untuk mendapatkan air, bukan sekolah
Setiap hari saat fajar menyingsing, Salim Mohammad, 14 tahun, keluar dari rumah untuk mengambil air, berjalan kaki menyusuri kotanya di barat daya Yaman untuk ikut mengantre di tempat pengisian air minum terdekat. (AHMAD AL-BASHA / AFP)
Foto 3 dari 10
Foto 4 dari 10
Berita Terkait
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4470906/original/003804500_1687074196-Anak-anak_di_Yaman_yang_dilanda_perang_mengantre_untuk_mendapatkan_air__bukan_sekolah-AFP__8_.jpg)
Anak-anak di Yaman yang dilanda perang mengantre untuk mendapatkan air, bukan sekolah
Penderitaan remaja tersebut merupakan hal yang umum terjadi di Yaman, yang telah menduduki peringkat teratas di antara negara-negara yang mengalami kekurangan air di dunia bahkan sebelum konflik meletus pada tahun 2015. (AHMAD AL-BASHA / AFP)
Foto 5 dari 10
Foto 6 dari 10
Foto 7 dari 10
Foto 8 dari 10
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4470914/original/022021700_1687074415-Anak-anak_di_Yaman_yang_dilanda_perang_mengantre_untuk_mendapatkan_air__bukan_sekolah-AFP__2_.jpg)
Anak-anak di Yaman yang dilanda perang mengantre untuk mendapatkan air, bukan sekolah
Jaringan air ledeng di negara itu hanya menjangkau kurang dari 30 persen penduduk Yaman, sehingga memaksa jutaan orang bergantung pada perusahaan swasta atau sumur yang tidak aman, ujar Ralph Wehbe dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC). (AHMAD AL-BASHA / AFP)
Foto 9 dari 10
Foto 10 dari 10
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
More News
-
Berita Foto Jelang Nyepi, Umat Hindu Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh
-
Berita Foto Diguncang Gempa Magnitudo 7,7, Jalanan di Kota Naypyidaw Terbelah
-
Berita Foto Terdampak Gempa Myanmar, Gedung Pencakar Langit di Thailand Ambruk
-
Berita Foto Gempa Myanmar, Sejumlah Pasien di Kompleks Rumah Sakit Thailand Dievakuasi
Tag Terkait