Militer Honduras Ambil Alih Kendali Penjara Usai 46 Narapidana Wanita Tewas dalam Kerusuhan

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 27 Jun 2023, 10:06 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023 09:35 WIB
Penjara Honduras
Pemerintah Honduras mengumumkan bahwa polisi militer akan mengambil kendali atas 21 penjara untuk jangka waktu satu tahun mulai 1 Juli 2023. Mereka juga akan melatih 2.000 penjaga penjara baru setelah pertempuran sengit antargeng yang menewaskan 46 narapidana wanita di penjara Ibu Kota Tegucigalpa.
Foto 1 dari 8
Penjara Honduras
Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Honduras ini menunjukkan para narapidana selama operasi di Lembaga Pemasyarakatan Nasional Francisco Morazan di Tamara, 25 km sebelah utara Tegucigalpa, Honduras, 26 Juni 2023. (Army Forces of Honduras/Honduran Armed Forces/AFP)
Foto 2 dari 8
Penjara Honduras
Pemerintah Honduras pada minggu lalu mengumumkan bahwa polisi militer akan mengambil kendali atas penjara. (Handout/Honduran Armed Forces/AFP)
Foto 3 dari 8
Penjara Honduras
Pengambilalihan kendali atas 21 penjara di Honduras untuk jangka waktu satu tahun mulai diberlakukan pada 1 Juli 2023. (Orlando SIERRA/AFP)
Foto 4 dari 8
Penjara Honduras
Tak sampai disitu, pemerintah Honduras juga akan melatih 2.000 penjaga penjara baru. (Orlando SIERRA/AFP)
Foto 5 dari 8
Penjara Honduras
Pengambilalihan kendali penjara di Honduras oleh militer dilakukan setelah pertempuran sengit antargeng yang menewaskan 46 wanita di penjara dekat Ibu Kota Tegucigalpa. (STRINGER/AFP)
Foto 6 dari 8
Penjara Honduras
Anggota geng di penjara perempuan di Honduras dilaporkan membantai 46 narapidana wanita yang merupakan anggota geng saingannya dengan menembaki, membacok, dan kemudian mengunci mereka yang selamat di sel sebelum akhirnya menyirami mereka dengan cairan yang mudah terbakar. (STRINGER/AFP)
Foto 7 dari 8
Penjara Honduras
Pembantaian dalam kerusuhan penjara di Tamara terjadi pada 20 Juni 2023. (Orlando SIERRA/AFP)
Foto 8 dari 8
Penjara Honduras
Polisi Militer untuk Ketertiban Umum (PMOP) memamerkan senjata, amunisi, obat-obatan, ponsel, dan barang-barang lainnya yang disita selama operasi di Lembaga Pemasyarakatan Nasional Francisco Morazan. (Orlando SIERRA/AFP)