Ribuan Hektare Lahan Pertanian Kekeringan Terdampak Fenomena El Nino

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 21 Agu 2023, 16:35 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023 16:35 WIB
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021, dan 2022. Per 1 Agustus 2023, BMKG merilis, 63 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Akibatnya, Kementerian Pertanian mencatat 27.000 hektare lahan pertanian di Indonesia mengalami kekeringan. Angka itu melonjak dibandingkan luas kekeringan di musim kemarau tahun 2022 yang hanya 2.700-an hektare.
Foto 1 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Penggembala kambing beristirahat di sawah yang kering akibat kemarau di kawasan Sirnajati, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021, dan 2022. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Per 1 Agustus 2023, BMKG merilis, 63 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Akibatnya, Kementerian Pertanian mencatat 27.000 hektare lahan pertanian di Indonesia mengalami kekeringan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Angka itu melonjak dibandingkan luas kekeringan di musim kemarau tahun 2022 yang hanya 2.700-an hektare. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Sementara itu, Indonesia bersiap menghadapi dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober nanti. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Adapun sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan tentunya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan akan mengalami gagal panen. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 9 dari 9
Kemarau Panjang Akibat El Nino
Oleh karenanya, BMKG mendorong pemerintah daerah-khususnya bagi daerah yang diprediksi terdampak serius-untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin. Caranya, melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau. (merdeka.com/Arie Basuki)