Jepang Mulai Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 24 Agu 2023, 20:11 WIB

Diterbitkan 24 Agu 2023, 20:05 WIB

Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Company Holdings TEPCO mulai melepaskan gelombang pertama air radioaktif yang telah diolah ke Samudera Pasifik. Pembuangan limbah nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi menjadi sebuah langkah kontroversial, namun merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan Jepang menghadapi persediaan air radioaktif yang terus meningkat.

Foto 1 dari 9

Pemandangan dari udara ini menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Fukushima, Jepang, Kamis (24/8/2023). Operator PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Company Holdings TEPCO mulai melepaskan gelombang pertama air radioaktif yang telah diolah ke Samudera Pasifik. (Kyodo News via AP)

Foto 2 dari 9

Pembuangan limbah nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi menjadi sebuah langkah kontroversial, namun merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan Jepang menghadapi persediaan air radioaktif yang terus meningkat. (Kyodo News via AP)

Foto 3 dari 9

Kekhawatiran warga dunia mulai terasa ketika Jepang memutuskan untuk membuang limbah nuklir ke lautan. Tokyo mengklaim bahwa itu aman dan sudah sesuai prosedur dan aturan internasional. (Kyodo News via AP)

Foto 4 dari 9

Berita Terkait

Namun tetap saja bahaya masih membayang-bayangi kelangsungan manusia yang takut akan terpapar. (Kyodo News via AP)

Foto 5 dari 9

Pembuangan limbah dari PLTN Fukushima Daiichi yang terdampak bencana gempa pada 12 tahun lalu tersebut dianggap aman oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). (Kyodo News via AP)

Foto 6 dari 9

Dikutip dari laman bfs.de, Kamis (24/8/2023), ada dampak lingkungan dari kecelakaan Fukushima, salah satunya situasi radiologi di Jepang. (Kyodo News via AP)

Foto 7 dari 9

Dampak radioaktif juga bisa tersebar ke darat dan laut melalui angin dan curah hujan dan efeknya mampu membunuh makhluk hidup. (Kyodo News via AP)

Foto 8 dari 9

Para ilmuwan umumnya setuju bahwa dampak lingkungan dari air limbah yang telah diolah akan minimal, tetapi beberapa pihak meminta perhatian lebih pada puluhan radionuklida dosis rendah yang masih tersisa di dalamnya. (Kyodo News via AP)

Foto 9 dari 9

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyerukan pemerintah Jepang untuk bekerja sama guna meningkatkan transparansi dan kredibilitas. (Kyodo News via AP)