Musim Kemarau, Petani di Bekasi Tetap Tanam Padi Meski Sawah Mengering

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 05 Sep 2023, 19:35 WIB

Diterbitkan 05 Sep 2023 19:35 WIB

Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap tiga fenomena yang terjadi bersamaan membuat bulan ini bakal jadi salah satu puncak kekeringan.

Foto 1 dari 8

Sari (60) menanam padi pada area persawahan kering di Desa Muara Bakti, Kampung Muara Sepak, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 2 dari 8

Pengairan lahan persawahan dengan luas 1500 meter persegi itu berasal dari Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL). (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 3 dari 8

Air dari Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) dialirkan menggunakan mesin pompa. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Kendati demikian, air dari Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) masih belum mampu mengalir ke persawahan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 5 dari 8

Ini merupakan penanaman padi yang sudah ketiga kalinya yang dibantu pengairan dengan mesin pompa air, namun masih tetap gagal panen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 6 dari 8

Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap tiga fenomena yang terjadi bersamaan membuat bulan ini bakal jadi salah satu puncak kekeringan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 7 dari 8

Puncak kekeringan terjadi pada September dan Oktober 2023. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 8 dari 8

Kondisi tanah yang pecah-pecah saat petani melakukan penanaman bibit padi pada area persawahan kering di Desa Muara Bakti, Kampung Muara Sepak, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)