Umat Syiah Irak Rayakan Hari Raya Arbaeen, Peringati Meninggalnya Imam Hussein Cucu Nabi

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 06 Sep 2023, 09:05 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2023 09:05 WIB
Hari Raya Arbaeen
Hari Raya Arbaeen menandai berakhirnya masa berkabung selama 40 hari setelah peringatan kesyahidan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ke-7. Ini adalah panggung di mana umat Syiah melakukan ritual pemukulan dada dan bentuk upacara berkabung lainnya.
Foto 1 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Peziarah Syiah memperingati Hari Raya Arbaeen di Karbala, Irak, Selasa (5/9/2023). Hari Raya Arbaeen menandai berakhirnya masa berkabung selama 40 hari setelah peringatan kesyahidan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ke-7. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 2 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Ini adalah panggung di mana umat Syiah melakukan ritual pemukulan dada dan bentuk upacara berkabung lainnya. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 3 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Dengan mengenakan pakaian berwarna hitam yang sengaja dikotori dan dikoyak, rombongan umat Syiah serentak memukul dada. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 4 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Mereka berteriak dalam kesedihan – “Oh, Hussein!” (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 5 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Setiap tahun, jutaan peziarah Syiah turun ke Kota Karbala untuk memperingati Hari Raya Arbaeen. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 6 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Peringatan tersebut berpusat di dua masjid yang berdekatan: tempat suci Imam Hussein dan Imam Abbas. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 7 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Acara ini merupakan pertunjukan spektakuler dari kesedihan, duka, dan ekstase keagamaan. Ini memperingati kematian salah satu pemimpin terpenting Islam Syiah, Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad. (AP Photo/Anmar Khalil)
Foto 8 dari 8
Hari Raya Arbaeen
Hussein meninggal tahun 1340 di dataran berdebu Karbala. Sebuah kuburan didirikan untuk memperingati kematiannya, dan Kota Karbala, yang sekarang menjadi Irak modern, perlahan-lahan dibangun di sekitarnya seiring berjalannya waktu. (AP Photo/Anmar Khalil)