Sengketa Kanal, Republik Dominika Akan Tutup Semua Perbatasan dengan Haiti

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 15 Sep 2023, 08:44 WIB

Diterbitkan 15 Sep 2023, 14:05 WIB

Republik Dominika akan menutup semua perbatasan dengan Haiti

Presiden Republik Dominika mengumumkan pada hari Kamis bahwa ia akan menutup semua perbatasan dengan negara tetangganya, Haiti, mulai hari Jumat sebagai tanggapan atas pembangunan kanal di tanah Haiti yang diduga menargetkan air dari Sungai Massacre, yang membentang di sepanjang perbatasan yang digunakan oleh kedua negara.

Foto 1 dari 7

Para pembeli berdiri dengan tas berisi barang-barang yang mereka beli di Dajabón, Republik Dominika, sebelum melintasi perbatasan ke Haiti, Kamis, 14 September 2023. (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 2 dari 7

Presiden Republik Dominika mengumumkan pada hari Kamis bahwa ia akan menutup semua perbatasan dengan negara tetangganya, Haiti, mulai hari Jumat. (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 3 dari 7

Presiden Luis Abinader mengatakan penutupan perbatasan udara, laut dan darat akan dilakukan pada hari Jumat pukul 6 pagi waktu setempat dan akan tetap ditutup "sampai diperlukan." (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Ini adalah langkah yang jarang terjadi di Republik Dominika, dan dapat memukul perekonomian di kedua negara, meskipun akan sangat terasa di Haiti. (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 5 dari 7

Penutupan yang membayangi ini merupakan tanggapan atas pembangunan kanal di tanah Haiti yang menargetkan air dari Sungai Massacre, yang membentang di sepanjang perbatasan yang dimiliki kedua negara di pulau Hispaniola. (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 6 dari 7

Abinader dalam beberapa hari terakhir juga menangguhkan pemberian visa kepada warga Haiti dan menutup perbatasan di dekat kota utara Dajabon, melumpuhkan jalur ekonomi utama bagi warga Haiti yang membeli dan menjual barang di sana beberapa kali dalam seminggu. (AP Photo/Ricardo Hernández)

Foto 7 dari 7

Abinader menuduh Haiti mencoba mengalihkan air dari Sungai Massacre dan mengklaim bahwa hal tersebut akan berdampak pada petani dan lingkungan di Dominika. (AP Photo/Ricardo Hernández)