Aksi Simbolik untuk Anak-Anak Korban Perang Hamas-Israel

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 15 Des 2023, 19:05 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023 19:05 WIB
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Sepatu anak-anak dipajang di Zagreb, Kroasia pada 15 Desember 2023. Sebuah aksi demonstrasi ditunjukkan oleh para aktivis perdamaian yang mengecam perang Hamas-Israel di Jalur Gaza. Perang ini telah mengakibatkan penderitaan dan korban pada anak-anak.
Foto 1 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Sepatu anak-anak dipajang di Zagreb, pada 15 Desember 2023, dalam sebuah aksi demonstrasi oleh para aktivis perdamaian. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 2 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Aksi untuk mengecam perang Hamas dan Israel yang menyebabkan penderitaan anak-anak di Jalur Gaza. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 3 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah menjadi korban sejak pertama kali konflik memanas pada 7 Oktober 2023 lalu. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 4 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Sepatu anak-anak diletakkan sebagai simbol hilangnya kebebasan anak-anak di Jalur Gaza. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 5 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Para aktivis meletakkan sepatu sebagai simbol penderitaan anak-anak di Jalur Gaza. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 6 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Sepatu anak-anak dipajang di Zagreb, pada 15 Desember 2023, dalam sebuah demonstrasi oleh para aktivis perdamaian yang ingin mengecam perang di Jalur Gaza yang mengakibatkan penderitaan pada anak-anak. (DENIS LOVROVIC/AFP)
Foto 7 dari 7
Simbol Korban dan Penderitaan Anak-Anak akibat Perang Hamas-Israel
Sepatu anak-anak dipajang di Zagreb, pada 15 Desember 2023, dalam sebuah demonstrasi oleh para aktivis perdamaian yang ingin mengecam perang di Jalur Gaza yang mengakibatkan penderitaan pada anak-anak. (DENIS LOVROVIC/AFP)