TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 01 Feb 2024, 13:35 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024 13:35 WIB
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan simulasi demonstrasi pengerahan massa yang anarkis pada Apel Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Halim Perdanakusuma, Jakarta. TNI memeragakan adanya aksi unjuk rasa dari massa yang tidak puas terhadap hasil Pemilu 2024. Upaya TNI dalam menghadapi massa hanya sebatas mendorong mundur dengan menggunakan tameng secara perlahan.
Foto 1 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan simulasi demonstrasi pengerahan massa yang anarkis pada Apel Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 2 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
TNI memeragakan adanya aksi unjuk rasa dari massa yang tidak puas terhadap hasil Pemilu 2024. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 3 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Pengamanan dari TNI hanya dilakukan jika personil Polri yang berada di garis depan terpukul mundur. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 4 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Simulasi pengamanan demo Pemilu 2024 kali ini dilakukan oleh sejumlah prajurit TNI. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 5 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Bermodalkan tameng, mereka menahan seluruh aksi massa yang tak puas terhadap hasil Pemilu. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 6 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Upaya TNI dalam menghadapi massa hanya sebatas mendorong mundur dengan menggunakan tameng secara perlahan. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 7 dari 7
TNI Simulasikan Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan Hasil Pemilu 2024
Dalam membantu pengamanan, aparat TNI sama sekali tidak diperbolehkan melakukan penyerangan. (merdeka.com/Imam Buhori)