Bulog Serap Cadangan Beras hingga 1.85 Juta Ton

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 21 Mei 2024, 09:05 WIB

Diterbitkan 21 Mei 2024 09:05 WIB

Bulog Serap Cadangan Beras hingga 1.85 Juta Ton

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyebut angka ini sebagai posisi cadangan tertinggi sejak Januari 2020.

Foto 1 dari 9

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat meninjau serapan gabah di SPP Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). Perum Bulog mencatat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai posisi tertinggi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 2 dari 9

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, pun menyebut besarnya angka ini telah menjadi posisi cadangan beras tertinggi sejak Januari 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 3 dari 9

Selain itu, Bulog memprediksi hingga akhir Mei mendatang Bulog menargetkan dapat menyerap beras petani sebanyak 600 ribu ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 4 dari 9

Berita Terkait

Selanjutnya, Bayu juga memberikan informasi terkait total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog telah mencapai 1,85 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 5 dari 9

Berdasarkan sumber yang didapat dari Kerangka Sampel Area (KSA), Badan Pusat Statistik (BPS), menerangkan pada di April 2024 produksi beras nasional diperkirakan mencapai 5,53 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 6 dari 9

Sementara di bulan Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Lalu pada Juni, produksi tahun 2024 ini diproyeksi pada angka 2,12 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 7 dari 9

Bayu juga menyebutkan bahwa saat ini harga gabah baik yang ada di SPP Bulog maupun dari mitra penggilingan berkisar antara Rp6.400 sampai Rp6.500 per kg. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 8 dari 9

Bahkan untuk gabah yang berkualitas tinggi bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram. (merdeka.com/Imam Buhori)

Foto 9 dari 9

Petugas bersepeda melintasi Sentra Penggilingan Padi Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). Perum Bulog mencatat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai posisi tertinggi. (merdeka.com/Imam Buhori)