Tolak Revisi UU Penyiaran, Organisasi Pers Gabungan Serbu Gedung Parlemen

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 28 Mei 2024, 22:41 WIB

Diterbitkan 27 Mei 2024, 14:15 WIB

Tolak Revisi UU Penyiaran, Organisasi Pers Gabungan Serbu Gedung Parlemen

Sejumlah wartawan dari berbagai organisasi pers melakukan aksi penolakan terhadap revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran di depan Gedung Kompleks Parlemen (MPR/DPR/DPD), Jakarta. Ada tiga poin tuntutan organisasi pers pada aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini. Untuk diketahui, revisi UU Penyiaran saat ini sedang dibahas di Badan Legislatif (Baleg) DPR RI.

Foto 1 dari 7

Salah satu pewarta membentangkan poster saat aksi penolakan terhadap revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran di depan Gedung Kompleks Parlemen (MPR/DPR/DPD), Jakarta, Senin (27/5/2024). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 2 dari 7

Unjuk rasa tersebut merupakan aksi gabungan yang dilakukan sejumlah organisasi wartawan yang ada di Jakarta bersama elemen masyarakat sipil lainnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 3 dari 7

Setidaknya ada tiga poin tuntutan organisasi pers pada aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Pertama, organisasi pers meminta DPR segera mencabut atau membatalkan seluruh pasal bermasalah dalam revisi UU Penyiaran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 5 dari 7

Kedua, revisi UU Penyiaran harus melibatkan elemen dan pihak terkait, seperti organisasi pers, gabungan pers mahasiswa, dan organisasi masyarakarat sipil lainnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 6 dari 7

Ketiga, organisasi pers meminta para legislator untuk tetap memastikan perlindungan terhadap kebebasan pers dan berekspresi dalam setiap peraturan perundang-undangan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Foto 7 dari 7