Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 06 Jul 2024, 17:05 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024 17:05 WIB
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line merupakan jalur kereta tertua di Tokyo. Beroperasi sejak tahun 1885, Yamanote Line merupakan jalur kereta tersibuk, terpenting, dan paling terkenal di Tokyo. Yamanote Line memiliki panjang 35,9 kilometer. Setiap harinya, jutaan orang memadati gerbong-gerbong kereta berwarna hijau. Melewati rute melingkar dengan waktu tempuh rata-rata 64 menit, Yamanote Line berhenti di 30 stasiun.
Foto 1 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Foto yang diambil pada tanggal 2 Juni 2024 ini menunjukkan para pelancong yang berjalan melalui pintu keluar selatan Marunouchi di stasiun Tokyo, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 2 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line merupakan jalur kereta tertua di Tokyo. Foto yang diambil pada tanggal 4 Juni 2024 ini menunjukkan orang-orang yang melewati stasiun Shin-Okubo, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 3 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Jalur Yamanote beroperasi sejak tahun 1885. Foto yang diambil pada tanggal 7 Juni 2024 ini menunjukkan para penumpang yang berjalan melewati stasiun Shinagawa, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 4 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line merupakan jalur kereta tersibuk, terpenting, dan paling terkenal di Tokyo. Foto yang diambil pada tanggal 12 Juni 2024 ini menunjukkan orang-orang yang berjalan menuruni tangga setelah tiba di stasiun Yoyogi, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 5 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Setiap harinya, jutaan orang memadati gerbong-gerbong kereta berwarna hijau. Foto yang diambil pada tanggal 17 Juni 2024 ini menunjukkan orang-orang berjalan menaiki tangga menuju peron di stasiun Takadanobaba, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo.
Foto 6 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line memiliki panjang 35,9 kilometer atau sekitar 22 mil lebih. Foto yang diambil pada tanggal 18 Juni 2024 ini menunjukkan orang-orang yang menggunakan payung untuk melindungi diri dari hujan di luar stasiun Ikebukuro, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 7 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line adalah jantung jaringan tranportasi raksasa di Tokyo karena melewati sebagian besar kawasan bisnis dan hiburan. Foto yang diambil pada tanggal 19 Juni 2024 ini menunjukkan para penumpang yang keluar dari kereta di stasiun Hamamatsucho, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 8 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Yamanote Line juga dianggap sebagai garis pemisah antara pusat Kota Tokyo dan wilayah pinggiran kota. Foto yang diambil pada tanggal 27 Juni 2024 ini menunjukkan kereta Jalur Yamanote yang sedang berhenti di stasiun Nippori, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang Jalur JR Yamanote di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)
Foto 9 dari 9
Menelusuri Kesibukan Yamanote Line, Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo
Melewati rute melingkar dengan waktu tempuh rata-rata 64 menit, Yamanote Line berhenti di 30 stasiun. Foto yang diambil pada tanggal 28 Juni 2024 ini menunjukkan orang-orang yang menunggu di peron saat kereta Yamanote Line memasuki stasiun Shibuya, salah satu dari 30 stasiun di sepanjang JR Yamanote Line di Tokyo. (Richard A. Brooks/AFP)