Demo Revisi UU Pilkada, Massa Mulai Kepung Gedung DPR/MPR RI

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 22 Agu 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 12:30 WIB
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Sejumlah kelompok masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, wKamis (22/8/2024). Aksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Foto 1 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Massa dari Partai Buruh dan berbagai elemen masyarakat mulai memadati di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Mereka menggelar aksi demonstrasi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Aksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8). (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Demo ini bagian dari gerakan 'peringatan darurat Indonesia' yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Ada yang membawa poster di antaranya dengan tulisan 'Stop Catut Pilihan & Masa Depan Kami'. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Meski telah didatangi massa aksi, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, tepatnya dari arah Semanggi menuju Slipi belum dilakukan penutupan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Sementara itu, Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda mengesahkan Revisi Undang-undang (UU) Pilkada menjadi UU batal digelar. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 8
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR/MPR RI
Rapat sedianya dijadwalkan pukul 09.30 WIB, namun dibatalkan usai diskors. Sufmi Dasco selaku pimpinan rapat beralasan karena tidak kuorom. (merdeka.com/Arie Basuki)