Serangan Israel di Lebanon Picu Gelombang Pengungsi

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 24 Sep 2024, 15:05 WIB

Diterbitkan 24 Sep 2024 15:05 WIB

Serangan Israel di Lebanon Picu Gelombang Pengungsi

Militer Israel melancarkan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran milik Hizbullah. Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad mengatakan, serangan Israel telah menewaskan ratusan orang, termasuk perempuan, anak-anak termasuk pekerja medis. Tercatat, 274 orang meninggal dunia, termasuk 21 anak-anak dan 39 perempuan. Serangan udara Israel juga memicu gelombang pengungsi. Para pengungsi diterima di sebuah lembaga seni yang diubah menjadi tempat penampungan di Beirut.

Foto 1 dari 6

Seorang pemuda memeluk seekor kucing di dadanya saat orang-orang yang melarikan diri dari desa mereka di Lebanon selatan diterima di sebuah lembaga seni yang diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi akibat konflik, di Beirut pada 23 September 2024. (FADEL ITANI/AFP)

Foto 2 dari 6

Israel melancarkan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran milik Hizbullah. (FADEL ITANI/AFP)

Foto 3 dari 6

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad mengatakan, serangan Israel telah menewaskan ratusan orang, termasuk perempuan, anak-anak termasuk pekerja medis. (FADEL ITANI/AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Tercatat, 274 orang meninggal dunia, termasuk 21 anak-anak dan 39 perempuan. (FADEL ITANI/AFP)

Foto 5 dari 6

Serangan udara Israel juga memicu gelombang pengungsi dari Lebanon Selatan. (FADEL ITANI/AFP)

Foto 6 dari 6

Di sisi lain, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan video mendesak warga sipil Lebanon untuk pergi “dengan segera” dari pos-pos Hizbullah. (Fadel ITANI/AFP)