Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 02 Okt 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024 17:35 WIB
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Para penyintas banjir monsun yang melanda Nepal pada akhir pekan lalu mengkritik pemerintah. Para penyintas menilai upaya bantuan yang dilakukan pemerintah tidak memadai selama bencana. Sedikitnya 218 orang tewas dan 27 lainnya masih hilang dalam bencana banjir monsun dan tanah longsor di seluruh wilayah Nepal. Menurut Kementerian Dalam Negeri Nepal, lebih dari 4.000 lainnya berhasil diselamatkan. Upaya pemulihan dan penyelamatan terus ditingkatkan sejak Senin (30/9/2024).
Foto 1 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Pemandangan umum menunjukkan area yang terkena dampak tanah longsor, setelah hujan lebat di distrik Lalitpur di pinggiran Kathmandu pada tanggal 1 Oktober 2024. (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 2 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Para penyintas banjir monsun yang melanda Nepal pada akhir pekan lalu mengkritik pemerintah, karena upaya bantuan yang tidak memadai selama bencana. (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 3 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Diketahui sedikitnya 218 orang tewas dan 27 lainnya masih hilang dalam bencana banjir monsun dan tanah longsor di seluruh wilayah Nepal. (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 4 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Upaya pemulihan dan penyelamatan terus ditingkatkan sejak Senin (30/9/2024). (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 5 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan. (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 6 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Menurut Kementerian Dalam Negeri Nepal, lebih dari 4.000 lainnya berhasil diselamatkan. (Prakash MATHEMA/AFP)
Foto 7 dari 7
Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor, Nepal Porak Poranda
Sejumlah ahli mengatakan pihak berwenang tidak mempersiapkan diri secara maksimal dalam menghadapi bencana meskipun ada perkiraan akan terjadi badai hebat. (Prakash MATHEMA/AFP)