Semangat Anak-anak Pengungsi Palestina Kembali Belajar Meski di Ruang Terbuka

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 21 Okt 2024, 14:17 WIB

Diterbitkan 21 Okt 2024, 14:15 WIB

Semangat Anak-anak Pengungsi Palestina Kembali Belajar Meski di Ruang Terbuka

Anak-anak pengungsi Palestina menghadiri kelas di sebuah sekolah darurat di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan pada 20 Oktober 2024. Mereka terpaksa belajar di ruang terbuka dengan fasilitas seadanya. Sekolah-sekolah ditutup dan rusak parah menyusul serangan Israel di wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Lebih kurang 625.000 anak usia sekolah di seluruh wilayah Gaza kehilangan hampir satu tahun penuh pendidikan. Sejumlah pihak terus berupaya menyiapkan alternatif metode pembelajaran untuk membantu anak-anak pengungsi Palestina mengejar ketinggalan pendidikan.

Foto 1 dari 8

Anak-anak pengungsi Palestina menghadiri kelas di sebuah sekolah darurat di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 20 Oktober 2024. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 2 dari 8

Mereka terpaksa belajar di ruang terbuka dengan fasilitas seadanya. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 3 dari 8

Lebih kurang 625.000 anak usia sekolah di seluruh wilayah Gaza kehilangan hampir satu tahun penuh pendidikan. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Sekolah-sekolah ditutup dan rusak parah menyusul serangan Israel di wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 5 dari 8

Menurut Klaster Pendidikan Global pada September 2024, lebih dari 90 persen gedung sekolah di Gaza rusak akibat serangan militer Israel, termasuk sekolah dikelola oleh UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 6 dari 8

Data UNICEF pada Agustus 2024 menunjukkan ada 564 sekolah di Gaza hancur akibat agresi militer Israel. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 7 dari 8

Di wilayah Khan Younis, Jalur Gaza selatan, tercatat ada 125 gedung sekolah yang rusak. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 8 dari 8

Sejumlah pihak terus berupaya menyiapkan alternatif metode pembelajaran untuk membantu anak-anak pengungsi Palestina mengejar ketinggalan pendidikan. (BASHAR TALEB/AFP)