Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 12 Nov 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024 17:35 WIB
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Nuraeni begitu bahagia. Ibu berusia 52 tahun itu dari hasil kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Berawal dari jualan es teh manis yang dititipkan di kantin-kantin sekolah, ia sekarang bisa membuka warung sendiri. Kisah sukses lainnya juga hadir dari Rini Susmita, seorang ibu rumah tangga yang berhasil membesarkan warung nasinya dalam kurun empat tahun. Keberhasilannya itu setelah dirinya mendapat pinjaman dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. Ibu berusia 39 tahun itu memulai membuka usaha warung nasinya itu pada tahun 2020. Keduanya mendapat bantuan pinjaman modal dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. Produk Pembiayaan Kelompok Mekaar adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera pelaku Usaha Ultra Mikro.
Foto 1 dari 5
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Nuraeni begitu bahagia. Ibu berusia 52 tahun itu dari hasil kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Berawal dari jualan es teh manis yang dititipkan di kantin-kantin sekolah, ia sekarang bisa membuka warung sendiri. Sebelum usahanya berkembang seperti sekarang, Eni menceritakan awal merintis usahanya. Setelah usaha jualan es teh manis, ia memberanikan diri meminjam uang sebesar Rp 2 juta pada PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Produk Pembiayaan Kelompok Mekaar adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera pelaku Usaha Ultra Mikro. Uang hasil pinjaman, Eni kemudian membelikannya sebuah kulkas freezer agar bisa menambah keuntungan dari jualan es teh manis. Makin hari usahanya terus berkembang. Hingga Eni terpikir berani membuka usaha warung sendiri. "Alhamdulillah. Selain es teh manis, saya juga ada minuman-minuman, mie. Sekarang saya sudah bisa buka warung di rumah," kata Eni saat berbincang di kediamannya Jakarta. (Foto: Dokumentasi BRI)
Foto 2 dari 5
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Usahanya terus berkembang, sampai kemudian di November 2023 Bu Eni mendapatkan pendanaan KUR dari BRI. Setelah mendapat pinjaman dari BRI, Eni membuka warung di rumahnya Jakarta Timur. Eni tak hanya jualan es teh manis saja, tapi sekarang sudah beragam makanan di warungnya."Perekonomian keluarga saya pun terus membaik. Semua dagangan saya lancar sampai saat ini, lancar," imbuhnya. Dalam pelaksanaanya, BRI tidak saja memberikan pinjaman bagi Eni untuk membuka usaha. BRI juga memberikan pendampingan dalam pengembangan usaha seperti pelatihan dalam bertransaksi digital. Misalnya memberikan literasi tentang transaksi digital seperti QRIS dan BRIMo untuk memudahkkan penjualan usaha. (Foto: Dokumentasi BRI)
Foto 3 dari 5
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Kisah sukses lainnya juga hadir dari Rini Susmita, seorang ibu rumah tangga yang berhasil membesarkan warung nasinya dalam kurun empat tahun. Keberhasilannya itu setelah dirinya mendapat pinjaman dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. Ibu berusia 39 tahun itu memulai membuka usaha warung nasinya itu pada tahun 2020. Saat itu, lauk pauk yang dijualnya hanya alakadarnya saja. Hingga dua tahun berjalan, tepatnya pada 2022, Rini mendapatkan pinjaman dari PNM Mekaar. Mendapat permodalan seakan menjadi semangat baru bagi Rini dalam menjalani usaha lauk pauk. (Foto: Dokumentasi BRI)
Foto 4 dari 5
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Modal tersebut dimanfaatkan secara bijak untukmenambah modal usahanya hingga memperbanyak menu makanan di etalase."Pertama kali pinjaman Mekaar Rp3 juta, karena angsuran saya bagus, jadi saya ditawarin lagi untuk pinjaman yang kedua. Setelah pinjaman kedua bagus, akhirnya sampai pinjaman keempat. Iya, awalnya Rp3 juta, sekarang pinjaman sudah Rp6 juta," kata Rini saat berbincang dengan merdeka.com. Dengan adanya pinjaman dari PNM Mekaar, warung nasi yang berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ini semakin ramai pelanggan. Rini juga mengaku tempat usahanya semakin besar bahkan pelanggan terus bertambah hingga membuat kesejahteraan ekonomi keluarganya bertumbuh. (Foto: Dokumentasi BRI)
Foto 5 dari 5
Kisah Sukses Para Pelaku Usaha Ultra Mikro, Dapat Akses Pendanaan dan Pemberdayaan Hingga Naik Kelas
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, Ekosistem Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) secara konsisten terus melakukan pemberdayaan pelaku UMKM di Indonesia. Pertumbuhan ekosistem UMi tak lepas dari penyaluran kredit yang selektif (selective growth). "BRI akan memperkuat bisnis mikro dengan pendekatan ecosystem centric dan strategi Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan," ujar Supari. Supari juga menambahkan BRI akan fokus pada penguasaan micropayment dengan pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan. Melalui langkah itu, pihaknya meyakini mampu meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat sekaligus kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Hingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur dengan portofolio pinjaman yang disalurkan mencapai Rp622,3 triliun atau tumbuh 7,7% secara year on year. Apabila dirinci, dari total Rp622,3 triliun tersebut Rp496,2 triliun diantaranya disalurkan melalui kredit mikro BRI, Rp77 triliun disalurkan oleh Pegadaian dan sisanya senilai Rp49,2 triliun disalurkan PNM. (Foto: Dokumentasi BRI)