Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 19 Nov 2024, 16:45 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024 16:45 WIB
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Badan Air dan Sanitasi (WASA) Pakistan kembali menyemprotkan air dengan menggunakan kendaraan anti-kabut asap di kota Lahore, pada 19 November 2024. Penyemprotan ini untuk mengurangi polusi udara di tengah kondisi kabut asap tebal yang menyelimuti kota tersebut beberapa waktu terakhir. Kabut asap dengan tingkat kualitas udara yang berbahaya telah memicu keadaan darurat kesehatan masyarakat. Pemerintah kota Lahore Pakistan telah mengambil beberapa langkah darurat, termasuk menutup sekolah, perguruan tinggi, dan taman serta membatasi jam operasional pasar
Foto 1 dari 5
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Sebuah kendaraan Badan Air dan Sanitasi (WASA) menyemprotkan air dengan menggunakan pistol anti-kabut asap untuk mengurangi polusi udara di tengah kondisi kabut asap tebal di Lahore, Pakistan pada 19 November 2024. (Arif ALI/AFP)
Foto 2 dari 5
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Kabut asap terus menyelimuti kota Lahore di Provinsi Punjab, Pakistan. (Arif ALI/AFP)
Foto 3 dari 5
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Kabut asap dan tingkat kualitas udara yang berbahaya telah memicu keadaan darurat kesehatan masyarakat. (Arif ALI/AFP)
Foto 4 dari 5
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Pemerintah kota Lahore Pakistan telah mengambil beberapa langkah darurat, termasuk menutup sekolah, perguruan tinggi, dan taman serta membatasi jam operasional pasar. (Arif ALI/AFP)
Foto 5 dari 5
Kurangi Polusi Udara, Jalanan Kota Lahore Pakistan Kembali Disemprot Air
Dalam upaya menangani persoalan tersebut, Badan Air dan Sanitasi (WASA) Pakistan turun tangan melakukan penyemprotan air di sejumlah jalan raya. Harapannya, bisa meminimalisir polusi udara dan mengurangi kabut asap. (Arif ALI/AFP)