Liputan6.com, Jakarta - Salah satu staf mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ima Mahdiah mengaku sering berdiskusi dengan Ahok terkait situasi terkini, baik mengenai politik maupun persiapan pencalonan Ima sebagai anggota DPRD DKI pada Pemilu 2019.
“Saya kan tiap Kamis ke Mako untuk update kerjaan, isu-isu terkini. Di Tim BTP, biasanya juga ngomongin pencalegan. Saya dapat pesan khusus dari Pak Ahok,” kata Ima kepada wartawan, Jumat (26/10/2018).
Ima maju dari Dapil 10 wilayah Jakarta Barat menceritakan berbagai persoalan kepada Ahok ketika turun ke lapangan menemui masyaraka, banyak keluhan-keluhan yang disampaikan warga Jakarta setelah Ahok tidak menjabat lagi sebagai Gubernur DKI.
Advertisement
“Jadi saya turun ke lapangan, mendata keperluan apa yang bisa dibantu. Yang bisa bantu saya bantu, ya masyarakat ibu-ibu bilangnya kita jadi susah dan nyesel,” ujar Ima yang maju dari PDI Perjuangan ini.
Memang, Ima ingin meniru gaya model kepemimpinan Ahok yang langsung turun menemui masyarakat untuk mengetahui apa saja persoalan yang dihadapi warga. Bahkan, masih ada warga yang ingin Ahok jadi Gubernur DKI lagi.
Tak Ada Strategi Khusus
“Kita sama turunnya seperti gaya Pak Ahok dulu. Saya ceritakan ke Pak Ahok, bahkan saya ketemu banyak warga yang mau Pak Ahok jadi gubernur lagi. Saya jawab ya enggak bakal jadi gubernur,” jelas dia.
Sementara, Ima mengatakan tidak ada strategi khusus yang disampaikan Ahok supaya terpilih sebagai anggota legislatif di Kebon Sirih pada Pemilu 2019. Menurut dia, Ahok hanya berpesan jangan menjelekkan calon-calon anggota legislatif lain.
“Strategi khusus enggak ada. Pesan Pak Ahok kampanye tidak menjelek-jelekkan caleg lain, atau anggota DPRD yang sudah terpilih dan jangan ada rasa mau menang, kalau rasa mau menang semua cara dihalalkan, santai aja enjoy, buat pengalaman juga,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement