Liputan6.com, Jakarta - Situasi di Nduga, Papua, masih panas dengan terjadinya baku tembak antara kelompok bersenjata dengan aparat. Nduga pun mendapat perhatian khusus dari Polri pada Pemilu 17 April 2019.
"Ya kita lakukan pengamanan khusus di sana. Karena di situ daerah rawan. Sehingga jangan sampai pesta demokrasi diwarnai dengan aksi itu," ucap Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Baca Juga
Dia menuturkan, saat ini Polri dan TNI sudah bekerja sama. Karena pengawasannya di Nduga sangat berbeda.
Advertisement
"Polri di-backup TNI sudah melakukan rencana pengawasan strategis di Nduga. Beda dengan daerah lain," kata Iqbal.
Dia pun menuturkan jumlah personel akan jauh lebih berbeda dengan daerah yang lain. Namun dirinya enggan membeberkan untuk jumlahnya.
"Lebih banyak (jumlah pasukannya). Saya enggak bisa sebutkan detail," ia memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1 Brimob Gugur
Tiga anggota Brimob Polda Papua terkena tembak di Lapangan terbang Mugi, Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB), pada Rabu, (20/3/2019) pagi sekitar pukul 07.30 WIT.
Saat itu, ketiga anggota Brimob tersebut sedang mengamankan bandara saat helikopter sedang mendistribusikan logistik.
Ketiga anggota Brimob tersebut adalah Bharada A yang tekena tembakan pada bahu kanan dan lengannya, lalu Bharada RFK yang tertembak pada dada kanan dan ketiak bagian bawah, dan yang terakhir adalah Ipda AR yang tertembak di bahu kiri hingga peluru menembus punggungnya.
Informasi yang diterima Liputan6.com, salah satu dari tiga anggota Brimob yang adu tembak dengan KKB itu meninggal dunia, dia adalah Bharada A yang terluka di bahu kanannya.
"Benar, salah satu di antaranya gugur," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin, Rabu (20/3/2019).
Bharada A yang gugur usai baku tembak dengan KKB itu kini disemayamkan di Markas Komando Brimob Detasemen B Mimika. Jenazah Bharada A rencananya akan segera diterbangkan ke Jakarta.
Advertisement