Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank TBN) meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga tetap. Langkah ini dilakukan untuk menyiasati berkurangnya permintaan rumah di saat pelemahan ekonomi dalam kurun waktu setahun terakhir.
"Kami baru saja meluncurkan produk KPR dengan bunga tetap 7,5 persen untuk dua tahun pertama," ujar Mansur Nasution, Direktur Kredit Bank BTN dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Antisipasi Dampak Pelemahan Ekonomi Nasional Terhadap Program Pembangunan Sejuta Rumah", seperti dikutip dari laman www.rumah.com, Jumat (9/10/2015).
Baca Juga
Ia mengatakan, produk ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah di saat perekonomian cukup sulit seperti sekarang.
Advertisement
Kendati demikian, ia menuturkan, produk semacam ini juga memiliki risiko tinggi, sebab di saat masa promosi habis, di dua tahun pertama-suku bunga KPR yang ditetapkan akan mengikuti suku bunga pasar (floating).
"Para konsumen biasanya kaget saat angsurannya melonjak dua kali lipat di tahun ketiga," kata dia.
Pertumbuhan Double Digit
Di sisi lain, Mansur menuturkan, bank BTN tidak banyak terpengaruh oleh dampak pelemahan ekonomi dan perumahan.
"Pengaruh pelemahan ekonomi tak signifikan buat kami, sebab Bank BTN 90 persen membiayai rumah pertama dengan harga di bawah Rp 500 juta yang memang diperlukan oleh masyarakat. Sementara kita lihat pasar rumah dengan harga di atas Rp 500 juta dan di atas Rp 1 miliar. Pertumbuhannya justru minus," kata Mansur.
Core business inilah yang menurut Mansur membuat bank BTN berbeda dengan bank-bank lain."Pertumbuhan Bank BTN tahun ini mencapai 18 persen, sementara bank lain pertumbuhannya hanya single digit," kata Mansur. (Ahm/Igw)