Liputan6.com, Jakarta - Sinarmas Land mengakuisisi Alphabeta Building, properti komersial di pusat kota London, Inggris dengan mengucurkan dana sekitar Rp 5,5 triliun atau 259,3 juta poundstering.
Selain menjadi akuisisi aset tunggal terbesar, transaksi juga mengukuhkan Sinarmas Land Limited, yang tercatat di Bursa Efek Singapura sebagai salah satu pelaku bisnis properti di London.
Baca Juga
Alphabeta Building berlokasi di jantung area Shoreditch yang dianggap sebagai the next Silicon Valley kota London. Gedung perkantoran ini memiliki fasilitas modern nan lengkap, ruang ritel hingga restoran yang dapat menjadi tujuan lifestyle.
Advertisement
Executive Direktur Sinarmas Land Limited, Ferdinand Sadeli mengharapkan langkah akuisisi ini dapat memantapkan portofolio properti sekaligus posisi perusahaan sebagai salah satu pelaku usaha properti terdepan di London.
"Langkah ini juga mempertegas diversifikasi portofolio investasi dari grup yang memiliki basis usaha di Indonesia," kata dia seperti dikutip dari laman www.rumah.com, Kamis (15/10/2015)
Alphabeta Building menjadi bangunan pertama dengan konsep cyle-in di Inggris Raya. Lantaran gedung yang berlokasi di persimpangan bundaran Silicon, Shreditch, dan City of London memiliki jalur khusus pintu masuk yang memungkinkan pengendara sepeda untuk langsung masuk ke dalam gedung.
Gedung perkantoran sembilan lantai yang telah direstorasi total ini memiliki leaseble area sekitar 25.000 meter persegi dengan spesifikasi grade A.Ferdinand menuturkan, berada di lokasi strategis, Alphabeta terhubung dengan kawasan central business district (CBD) London melalui Finsbury Square di selatan.
Pada sisi utara, terdapat worship street yang tengah berkembang dan dipenuhi beragam toko, restoran, industri kreatif dan perkantoran.
Dengan diakuisisinya Alphabeta Building, Sinarmas Land telah melakukan transaksi dengan nilai lebih dari S$ 1 miliar di London sejak akuisisi perdana pada Juni 2013.
"Sinarmas Land grup tetap optimistis melihat prospek jangka panjang dari pasar properti komersial di London, dan terus berupaya mencari peluang investasi di ibu kota Inggris tersebut, serta kota-kota lain di Eropa. Hal ini dilakukan untuk diversifikasi portofolio dan memperoleh apresiasi modal jangka panjang perusahaan," kata Ferdinand. (Ahm/Igw)