Wapres JK Ingin Bunga KPR Turun Jadi 7%

Wapres JK mengakui saat ini bunga kredit di Indonesia salah satu yang tertinggi di ASEAN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Feb 2016, 11:25 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2016, 11:25 WIB
Wapres JK menghadiri Indonesia Properti Expo 2016. (Liputan6.com/Ilyas Istianur P)
Wapres JK menghadiri Indonesia Properti Expo 2016. (Liputan6.com/Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla pagi ini membuka Indonesia Properti Expo (IPE) 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC).

Dalam pidatonya, JK mengakui saat ini bunga kredit di Indonesia salah satu yang tertinggi di ASEAN. Untuk itu, pemerintah bertugas menekan bunga tanpa mengurangi ‎kemampuan perbankan.

"Saat ini bunga kita tertinggi di ASEAN. Pertumbuhan harus tinggi, tapi bunga jangan tertinggi," kata JK di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (13/2/2016).


Saat ini bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia masih sebanding dengan Thailand yang di kisaran 10-12 persen. Namun, JK menargetkan tahun depan tingkat bunga tersebut bisa turun tidak boleh lebih dari 7 persen.

"Karena tidak‎ ada negara yang maju dengan bunga tinggi. Maka pemerintah akan menjalankan kebijakan itu tidak terlalu lama. Ini juga agar perumahan menjadi bagian yang baik kepada kita semuanya," tegas JK.

Tak hanya soal bunga KPR, pemerintah juga tengah gencar membangun rumah susun bagi para pekerja dengan pendapatan rendah.

Itu karena selama ini para pekerja berpenghasilan rendah memiliki hunian jauh dari lokasi kerjanya. Sementara untuk pekerja dengan gaji tinggi justru memiliki rumah dekat dengan lokasi kerja.

‎"Kalau dia pedagang kecil rumahnya jauh, akan habis dia punya uang untuk  transport. Sehingga satu-satunya solusi adalah rumah susun. Kita harus berpikir seperti itu agar ekonomi negara lebih efisien‎," papar JK. (Yas/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya